Dalamkegiatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan bendera Merah Putih dari Tokoh Agama ke Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Wuryanto, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Drs. Condro Kirono, M.M., Danlanud Adi Sutjipto Marsekal Pertama TNI Ir. Tedi Rizalihadi, M.M., Danlanal Semarang Kolonel Laut (P) Hery Triwibisono, S.E. JAKARTA Polri menyatakan bahwa Komjen Condro Kirono tidak perlu mundur dari keanggotaannya di kepolisian seusai terpilih sebagai komisaris PT Pertamina (Persero). "Jadi bukan pemberhentian status anggota Polri, tapi pengalihan tugas," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Argo Yuwono di Antaralain, Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono, dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi. Hadir pula, Bupati Grobogan Sri Sumarni bersama pimpinan FKPD dan sejumlah pejabat. Bupati Sri Sumarni dalam kesempatan itu mengaku sangat bersyujur bisa hadir dalam acara haul akbar dan bersilaturahmi dengan para ulama. Kemudian ada Rustriningsih, Sudirman Said, Achmad Husein, mantan Wali Kota Solo dua periode FX Hadi Rudyatmo dan Komjen Condro Kirono. (*) Artikel ini telah tayang di judul Elektabilitasnya Terus Melejit Hasil Survei Charta Politika Sebagai Cagub Jateng, Ini Tanggapan Gibran JAKARTA Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis memimpin upacara serah terima jabatan sejumlah perwira tinggi (pati) di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019).. Sertijab itu sesuai mutasi yang tertuang dalam surat telegram bernomor ST/3020/XI/KEP/2019 tertanggal 8 November 2019.. Pertama, Komjen Condro Kirono XCNx. Jadi bukan pemberhentian status anggota Polri tapi pengalihan tugasJakarta ANTARA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa Komisaris PT Pertamina Persero Komjen Pol Condro Kirono tetap berstatus sebagai anggota Polri dan tidak diberhentikan. "Jadi bukan pemberhentian status anggota Polri tapi pengalihan tugas," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa. Ia menjelaskan bahwa penugasan anggota Polri di luar struktur organisasi Polri telah diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 4 Tahun2017 di pasal 1 angka 5. Baca juga Condro Kirono jadi komisaris untuk kawal penegakan hukum di Pertamina "Itu sudah diatur dimana dalam Pasal 1 angka 5 ada disebutkan penugasan anggota Polri di luar struktur organisasi Polri adalah pengalihan tugas dan jabatan anggota Polri ke tempat tugas dan jabatan di luar struktur yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri," tuturnya. Argo pun mengapresiasi kebijakan pemerintah yang telah memberikan kepercayaan kepada perwira tinggi Polri untuk menduduki jabatan strategis di kementerian atau BUMN. "Polri juga bangga karena masih ada Bhayangkara yang dipilih oleh negara untuk membantu negara ini," ujarnya. Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengganti sosok yang menduduki jabatan direksi dan dewan komisaris Pertamina. Baca juga Polri bangga Komjen Condro Kirono jadi Komisaris Pertamina Beberapa tokoh yang menduduki jabatan di Pertamina di antaranya mantan Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini yang kini menjabat sebagai Direktur Keuangan Pertamina menggantikan Pahala Mansury. Kemudian Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang diangkat sebagai Komisaris Utama menggantikan Tanri Abeng. Budi Gunadi Sadikin diangkat menjadi Wakil Komisaris Utama, menggantikan Arcandra Tahar. Lalu eks-Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Pol Condro Kirono menjabat sebagai Komisaris menggantikan Gatot Trihargo. Condro Kirono merupakan jenderal polisi bintang tiga. Dia pernah menduduki jabatan strategis di Polri di antaranya Kepala Korlantas Polri, Kapolda Jawa Tengah dan Kabaharkam Polri. Sebelum ditunjuk sebagai Komisaris Pertamina, Condro menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Baharkam Polri. Ia memasuki masa pensiun pada Desember 2019. Baca juga Pertamina paparkan tugas Ahok sebagai komisaris utama Baca juga Direksi Pertamina harus dilecut Ahok genjot produksi migas Baca juga RUPS Pertamina tetapkan tiga komisaris baru dan satu direkturPewarta Anita Permata DewiEditor Chandra Hamdani Noor COPYRIGHT © ANTARA 2019 SURABAYA - Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji baru saja mendapat promosi jabatan. Setelah setahun lebih memimpin di Sidoarjo, perwira asal Nganjuk itu dimutasi jadi Dirlantas Polda Bengkulu. Karier Sumardji terbilang sangat moncer. Berangkat dari seorang bintara, bapak empat anak itu bisa menduduki sejumlah posisi strategis di korp kepolisian berkat dedikasi dan kiprahnya dalam dunia sepak bolah tanah air. Bagaimana sepak terjang Sumardji, dan apa saja kisah di balik kesuksesannya, berikut wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network/Pemimpin Redaksi Harian Surya Febby Mahendra Putra dengan Kombes Pol Sumardji di Mapolresta Sidoarjo, Kamis 27/5. Selain sebagai polisi, bapak juga sibuk mengurus sepak bola. Termasuk Bhayangkara FC dan Timnas U-23, bagaimana ceritanya? Ini jalan yang cukup panjang, berliku dan terjal. Karier di dunia sepak bola merupakan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah saya alami. Benar-benar hal baru. Karier sepak bola saya ini merupakan tunjukan dari pimpinan. Waktu itu, saya ditunjuk oleh CEO Bhayangkara FC yang ketika itu namanya PS Polri. Yang menunjuk saya adalah Irjen Pol Condro Kirono. Tahun 2016 saya ditunjuk jadi asisten manajer, kemudian jadi manajer, dan sampai sekarang ini jadi COO Bhayangkara FC. Apa saja yang sudah Anda lakukan selama itu? Perjalanannya sangat berliku, namun saya bersyukur semua tetap berjalan baik. Tahun 2017 Bhayangkara FC juara liga. Kemudian tahun 2018 urutan tiga, tahun berikutnya di urutan empat, dan terus berada di posisi atas .Tahun 2019 lalu, saya dapat amanah dari PSSI untuk membawa Timnas U-23 dalam piala AFF di Kamboja. Dari pemilihan pemain, TC, dan berbagai proses kami lakukan sejak awal. Bersama Coach Indra Syafri, kami berjuang dan berjibaku untuk membawa sepak bola Indonesia ke kasta lebih tinggi. Setidaknya harus membanggakan lah. Membagakan negara dan masyarakat Indonesia. Ketika itu juga terjadi gonjang-ganjing di tubuh PSSI. Namun kami tetap berkomitmen bersama, berjuang, dari pertandingan satu ke pertandingan lain untuk tetap maksimal. Pada tahun 2019 itu, bulan November ada SEA Games di Philiphina, saya juga ditunjuk untuk menangani Timnas U-23. Skuat yang sama, serta bersama orang-orang yang sama di official dan sebagainya. Kami kembali berjuang bersama. Tapi saat itu Tuhan berkehendak lain. Kita kalah di laga final melawan Vietnam. Padahal kita semua sangat berharap biasa jadi juara saat itu. Bagaimana suka-duka menangani klub sepak bola? Semarang- Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono akan menjabat sebagai kepala Kepolisian Daerah Kapolda Jawa Tengah menggantikan Irjen Polisi Nur Ali. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Liliek Darmanto membenarkan pergantian pucuk pimpinan kepolisian di Jateng itu. "Telegram Rahasia TR dari Kapolri sudah turun, selanjutnya serah terima jabatan di Mabes Polri," kata di Semarang, Kamis 14/4. Adapun untuk pisah sambut di Jawa Tengah, Liliek belum bisa memastikannya. Irjen Pol. Condro Kirono sebelumnya menjabat sebagai kepala Korps Lalu Lintas Polri. Posisinya digantikan oleh Brigjen Pol. Agung Budi. Adapun Irjen Pol. Nur Ali selanjutnya menempati jabatan baru sebagai kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri menggantikan Komjen Djoko Mukti. Selain Kapolda Jawa Tengah, terdapat empat pimpinan polda lain yang turut dimutasi. Kapolda Sulawesi Selatan selanjutnya dijabat oleh Irjen Pol. Anton Charliyan, Kapolda Banten dijabat Brigjen Pol. Ahmad Dofiri, Kapolda Yogyakarta dijabat oleh Brigjen Pol. Prasta Wahyu, serta Kapolda Kalimantan Selatan dijabat Brigjen Pol. Erwin Triwanto. Sumber ANTARA Saksikan live streaming program-program BTV di sini Laporan Wartawan Srihandriatmo Malau JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch IPW Neta S Pane memperkirakan Komisari Jenderal Komjen Pol Condro Kirono akan pensiun dini dari Polri setelah menjadi Komisaris di Pertamina. Apalagi mengingat Komjen Condro Kirono akan memasuki masa pensiun sebagai anggota polri pada Desember mendantang. Baca Komjen Pol Condro Kirono Bukan Jenderal Pertama Polisi Jadi Komisaris Pertamina "Sepertinya Condro Kirono pensiun dini dari polri toh masa dinasnya sebagai polisi tinggal beberapa hari lagi. Dengan pensiun dininya itu Condro bisa menduduki posisi sipil hingga usia 60 tahun," ujar Neta S Pane kepada Senin 25/11/2019. Soal mundurnya Komjen Condro Kirono dari polisi, menurut dia bukanlah masalah. Persoalannya kemudian, apakah jika ada dugaan pelanggaran hukum di Pertamina, polri berani mengungkapnya? Sebab sebelumnya, saat Komjen Purn Budi Waseso Buwas menjadi Kabareskrim, polri pernah mengungkap beberapa kasus dugaan penyimpangan di Pertamina. Tapi hingga kini kelanjutan kasusnya tak terdengar. Begitu juga Komisi Pemberantasan Korupsi KPK kata dia, pernah mengungkap dugaan kasus mafia minyak dan hingga kini tidak kedengaran lagi kelanjutannya. Apakah dijadikannya Condro sebagai komisaris Pertamina akan menjadi palang pintu untuk mengungkap dugaan kasus-kasus tersebut? Baca Jadi Komisaris Pertamina, Komjen Condro Kirono Akan Mundur dari Polri Apakah Ahok yang selama menjadi Gubernur Jakarta sangat tajam dengan berbagai dugaan kecurangan di lingkungan Pemda, berani bersikap serupa di Pertamina? "Jika Basuki Tjahaja Purnama Ahok menjadi komisaris utama PT Pertamina dan Komjen Condro Kirono sebagai Komisaris bekerja ideal dalam mengontrol Pertamina, tentu akan menjadi duet yang sempurna untuk membereskan dugaan mafia minyak," tegasnya. Bukan Jenderal Pertama Polisi yang Jadi Komisaris Pertamina Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono Polda Jateng Neta S Pane mengetakana pula Komisari Jenderal Komjen Pol Condro Kirono bukanlah Jenderal pertama polisi yang menjadi Komisaris di Pertamina. Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mengatakan pasca-teror bom di Surabaya, terdapat tulisan "Coming Soon ISIS" di Kabupaten Sukoharjo. Dia mengatakan di sana kemungkinan terdapat lingkungan yang sudah bersimpati dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah Condro itu diungkapkan berdasarkan temuan bahwa tulisan tersebut dibuat dengan waktu yang cukup lama. "Kayaknya ini ngecat lama, enggak mungkin bisa 15 sampai 20 menit. Mungkin lingkungannya bersimpati dengan ISIS," ujar juga BNPT Beri Keterampilan Wirausaha pada WNI Eks Pengikut ISISMenurut Condro, di Sukoharjo banyak perempuan yang merupakan istri dari terduga teroris, baik yang masih ditahan maupun yang sudah meninggal. Condro mengatakan pemerintah telah melakukan pendekatan kepada mereka agar menjadi lebih tersebut, menurut Condro, merupakan bagian dari pemantauan terhadap aktivitas jaringan Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi ke ISIS. Condro mengatakan total di Jawa Tengah masih ada sekitar 201 orang simpatisan ISIS."Di Jateng masih ada kelompok JAD Jamaah Ansharut Daulah," kata Condro Kirono di Semarang, Jumat, 25 Mei 2018. JAD, yang dipimpin Aman Abdurrahman, diketahui berafiliasi pada Menurut Condro, hampir di semua provinsi Indonesia, jaringan Jamaah Ansharut Daulah itu ada. Yang tidak ada, kata dia, hanya di Papua dan Papua Barat."Informasi terakhir, jaringan di Jawa Tengah diminta berangkat ke Papua, kemungkinan untuk membuat JAD di sana. Simpatisannya ISIS lebih banyak lagi," ujar mengatakan, di Jawa Tengah, 201 simpatisan ISIS tersebut masih diawasi. Menurut dia, wilayah terbanyak simpatisan ISIS itu berada di Kendal, yaitu sebanyak 50 orang, di Sukoharjo 46 orang, dan Surakarta 23 juga Buya Syafii Maarif Sebut ISIS Itu Rongsokan Peradaban Arab

profil irjen condro kirono