SoalUlangan dan Jawaban Aqidah Akhlak Menghindari Akhlak Tercela Kelas 11 Aliyah Pilih satu jawaban yang paling benar dari alternatif jawaban A,B,C,D atau E di bawah ini. 1. Suatu perbuatan yang melanggar ketentuan syariat Allah dan Rasul-Nya seperti meninggalkan shalat disebut. A. Maksiat B. Tahayyul C. Dosa D. Khurafat E. Bid'ah 2.
a merubah agama sebelumnya b. menyempurnakan akhlak c. menyempurnakan agama d. menyempurnakan hukum 8. Tauhid dengan mengesakan Allah dalam segala perbuatan-Nya, dan
Dengandemikian secara sederhana diahami bahwa yang dimaksud dengan Syariah Islam adalah aturan kehidupan yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dalam bentuk hukum-hukum Islam yang terkandung dalam Al Qur'an dan As Sunah yang terdiri atas (1) aspek Aqidah, (2) Aspek Ibadah dan (3) Aspek Muamalah atau hukum-hukum 'amaliyah (praktis).
dansesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yg beriman kepada jalan yang lurus." (Al-Haj 22:54) Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Aqidah sebagai system kepercayaan yg bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan,
dalil‘aqli akal yang benar akan sesuai dengan dalil. bab 1 aqidah akhlak x scribd com. aqidah ibadah dan akhlaq vita may lestari academia edu. download ensiklopedia islam buku pintar islam 10 jilid. silabus akidah akhlak kelas vii mts agustus 2014. makalah hubungan aqidah syariah dan akhlak. rohali dalil tentang aqidah ronamasambojo
9Iq7. Menyoal masalah aqidah, tidak akan pernah ada pupusnya. Terlebih ketika masyarakat banyak diracuni dengan pemikiran liberal yang secara terang-terangan mengayomi situs klenik dan itu, ada baiknya kita mereview ulang beberapa artikel penting tentang aqidah yang mungkin sudah anda lupakan. {slide=1. Bolehkah Percaya kepada Tradisi?closed} Sebagian orang beranggapan, sebagai seorang muslim, kita tidak boleh percaya pada tradisi. Tapi tahukah anda, ternyata ada tradisi yang boleh diyakini dan dipraktekkan dalam islam. Pertanyaan Assalamu alaikum. Saya mau tanya bagaimana hukumnya percaya kepada tradisi? Contoh Seorang wanita belum boleh menikah jika kakak perempuan dari wanita itu belum menikah. Mereka beranggapan bahwa ini sudah turun-menurun, tidak bisa dilanggar. Bagaimana menurut pandangan ahlus sunnah? Syukran terima kasih. Wassalamu alaikum. Satrio rhiop******.comJawaban Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Bismillah. Sesungguhnya, tradisi di masyarakat kita dapat dikelompokkan menjadi tiga1. Tradisi yang sesuai dengan syariat, seperti silaturahmi, menjenguk orang sakit, kerja bakti, dan Tradisi yang bertolak belakang dengan syariat. Semua tradisi yang mengandung kemaksiatan termasuk dalam tradisi ini, berupa Kesyirikan, seperti sedekah bumi dan sesajen. Perbuatan dosa, seperti hiburan maksiat dan peringatan kematian. Kezaliman kepada orang lain, seperti larangan menikah karena tabrakan weton. 3. Tradisi yang didiamkan syariat mubah, seperti jual beli dan arisan. Tradisi jenis ketiga ini diperbolehkan, selama tidak mengandung unsur yang diharamkan syariat. Jika kita cermati tiga tradisi di atas, tradisi yang disebutkan oleh Penanya termasuk tradisi yang mengandung kezaliman. Siapa pun yang lebih dahulu mendapatkan jodoh, dia dianjurkan untuk segera menikah. Karena itu, tradisi ini wajib ditinggalkan. Allahu a’lam. {/slide} {slide=2. Bolehkah Mencintai Orang Kafir?closed} Kita dilarang untuk menjadikan orang kafir sebagai wali. Sebagai konsekuensinya, kita dilarang untuk mencitai orang kafir. Wah.. bagaimana dengan lelaki yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan wanita non-muslim atau bahkan sudah menikah? Pertanyaan Assalamu alaikum. Saya mau bertanya tentang kasih sayang. Saya seorang cowok muslim yang mencintai seorang cewek nasrani. Mencintai berarti memberi; apakah hal ini yaitu tindakan saya memberi padanya, ed. akan menyebabkan saya berdosa kepada Allah subhanahu wa ta’ala? Makruz Sahlan makruze.******.com Jawaban Perlu dibedakan antara cinta tabi’i dan cinta syar’i. Mencintai seorang orang kafir karena agamanya atau karena dia membenci Islam merupakan bentuk cinta kepada kekafiran. Ini yang disebut cinta syar’i. Adapun mencintai orang kafir karena itu adalah bagian dari tabiat kita, seperti mencintai orang tua nonmuslim atau istri yang nasrani, maka ini adalah cinta yang diperbolehkan. Sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam sangat mencintai pamannya Abu Thalib karena jasa besar Abu Thalib bagi dakwah beliau shallallahu alaihi wa sallam, meskipun Abu Thalib adalah orang kafir, sampai dia mati. Akan tetapi, jika cinta tabi’i ini menyebabkan orang yang mencintai itu berbuat maksiat, lebih-lebih lagi jika menyebabkan orangnya keluar dari Islam, maka hukumnya terlarang. Jawaban di atas bukanlah menyarankan Anda untuk menikah dengan orang Nasrani. Kami lebih menyarankan Anda untuk tidak menikah dengan wanita nonmuslim karena beberapa alasan Apa pun kondisinya, wanita muslimah jauh lebih baik dibandingkan wanita nonmuslim. Allah berfirman, yang artinya, “Budak mukminah itu lebih baik daripada wanita merdeka nonmuslim, meskipun dia membuatmu terpesona.” QS. Al-Baqarah221 Menikah dengan wanita kafir akan menambah tanggung jawab Anda terhadap keluarga Anda, sementara suami harus mendidik istri dan anak-anaknya. Dengan demikian, akan sangat sulit bagi Anda untuk mengajari istri tentang adab-adab dalam Islam. Dikhawatirkan, sang istri bisa mempengaruhi anak Anda, sehingga sang istri akan mengajak anak Anda untuk memeluk agama nasrani, atau bahkan–dengan terang-terangan–membuat perjanjian jika anak lelaki maka dia ikut bapak dan jika anak perempuan maka dia ikut ibu. Jika sang bapak membiarkan hal semacam ini terjadi, berarti dia telah menjerumuskan anaknya ke neraka. Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua. Amin. Allahu a’lam. {/slide} {slide=3. Nasab Ana yang Berbeda Akidah dengan Orang Tuanyaclosed} Karena bencinya kepada orang kafir, seorang anak tidak mau dinasabkan kepada ayahnya non-muslim. Bagaimana hukum sejatinya? Pertanyaan Assalamu alaikum, Ustadz/Ustadzah. Saya mau tanya jika seorang anak berbeda akidahnya dengan kedua orang tuanya si anak mualaf maka nasab anak tersebut mengikuti siapa? Jazakallahu khairan. Ummu Annadzif gwndahdw*******.com Jawaban Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Jika anak dan bapak berbeda agama, anaknya tetap dinasabkan kepada bapaknya karena bagaimana pun juga dia adalah anaknya, meskipun bapaknya kafir. Dalilnya banyak sekali, di antaranya Nabi kita, Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, dinasabkan kepada bapak beliau, Abdullah; Muhammad bin Abdillah. Padahal, Abdullah mati dalam keadaan kafir. Ali dinasabkan kepada bapaknya, Abu Thalib; Ali bin Abi Thalib. Padahal, Abu Thalib mati dalam keadaan kafir. Anas dinasabkan kepada bapaknya Malik; Anas bin Malik. Padahal, Malik mati dalam keadaan kafir. Masih banyak lagi dalil lainnya. {/slide} {slide=4. Cara Shalawat yang Benarclosed} Saat ini marak tersebar bacaan shalawat yang tidak ada dalilnya. Artikel berikut menjelaskan kapan seseorang disyariatkan membaca shalawat, tata cara shalawat yang benar, dan bacaan shalawat yang benar. Pertanyaan Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh, Ustadz. Terdapat bunyi hadis yang kurang lebih seperti berikut 1. Termasuk orang yang kikir, yaitu jika disebutkan namaku, ia tidak bersalawat untukku. 2. Jika engkau bersalawat kepadaku sekali maka engkau mendapatkan 10 kali lipatnya. Mohon dikoreksi jika saya salah. 3. Bersalawat 10 kali pada pagi hari dan 10 kali pada petang hari, maka ia berhak mendapatkan syafaatku di akhirat. Ustadz, nama nabi yang manakah yang jika nama tersebut dibacakan oleh seseorang maka kita harus bersalawat? Bagaimana cara bersalawatnya? Bagaimana lafal bacaan salawat yang paling singkat dan yang paling sempurna? Jazakumullahu khairan katsira semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan yang banyak. Herbono Utomo. Jawaban Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Pertama Nama Nabi shallallahu alaihi wa sallam, yang ketika nama tersebut disebut maka kita dianjurkan untuk membaca salawat, adalah semua nama dan gelar beliau, termasuk kun-yah beliau nama lain yang diawali dengan “Abu” atau “Ummu”. Seperti Nabi, Rasul, Rasulullah, Muhammad, Abul Qasim kun-yah beliau, Nabiyullah, atau yang lainnya. Kedua Cara salawat yang benar adalah dengan mengikuti cara Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Namun, ada beberapa keadaan yang menyebabkan bersalawat menjadi wajib atau sunnah, di antaranya a. Ketika tasyahud akhir wajib untuk bersalawat. b. Ketika dalam majelis berkumpulnya beberapa orang untuk mengobrol wajib untuk bersalawat, menurut sebagian ulama. c. Ketika hari Jumat dianjurkan memperbanyak salawat. d. Seusai mendengar azan dianjurkan untuk bersalawat. e. Ketika berdoa dianjurkan untuk mengawalinya atau mengakhirinya dengan salawat. Ketiga Lafal salawat, yang paling ringkas dan sesuai sunnah, disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, “Dari Ka’ab bin Ujrah radhiallahu anhu, bahwa para sahabat pernah bertanya, Wahai Rasulullah, kami telah memahami tata cara memberi salam kepada Anda, lalu bagaimana cara memberi salawat kepada Anda?’ Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Ucapkanlah, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ’” Keterangan a. Salawat ini disebut dengan “salawat ibrahimiyah”. b. Ini adalah salawat terbaik karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang mengajarkannya sendiri kepada para sahabat. Allahu a’lam. {/slide} {slide=5. Tempat Roh Setelah Kematianclosed} Ternyata roh manusia tidak berada di satu tempat. Sebagian ulama menjelaskan ada 5 keadaan roh setelah kematian Pertanyaan Assalamu’ alaikum. Di mana roh ditempatkan setelah mati, apakah di langit, di surga dan neraka? Apakah ada di sekeliling kita? Apakah ia mempunyai hubungan dengan jasad yang ditanam di bumi? Makruz Sahlan makruze.********.com Jawaban Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Bismillah, wash-shalatu wassalamu ala Rasulillah. Pertama, kami ingatkan agar kita tidak disibukkan dengan pertanyaan yang “kurang bermanfaat” dalam kehidupan kita sehari-hari, karena ilmu semacam ini, baik kita ketahui maupun tidak kita ketahui, tidak memberikan banyak pengaruh bagi ibadah maupun amal kita. Salah satunya adalah pertanyaan tentang roh. Jika kita mengetahui keberadaan roh–apakah di jasad, di langit, atau di bumi–apakah kemudian kita akan menjadi semakin rajin beribadah, atau kita menjadi semakin takut kepada Allah? Jika yang ditanyakan “Apakah roh orang yang zalim juga disiksa?”, mungkin bisa kita katakan bahwa pertanyaan tersebut termasuk pertanyaan yang wajar karena, boleh jadi, jawaban atas pertanyaan tersebut bisa menambah ketakwaan kita. Namun, tentunya tidak bermanfaat jika pertanyaan tentang keberadaan roh ini terkait dengan pemahaman yang salah di masyarakat. Oleh karena itu, Allah mencela sikap orang Yahudi yang bertanya tentang roh, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Isra`, ayat 85. “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah “Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” Kedua, dari penjelasan di atas, bukan berarti bahwa para ulama tidak membahas masalah tempat roh setelah orangnya meninggal. Syeikh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar menjelaskan posisi roh setelah terpisah dari jasad dalam buku Al-Yaumul Akhir, hlm. 102, dengan rincian sebagai berikut a. Roh para nabi. Roh mereka berada di tempat tertinggi, bersama para malaikat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, pada detik-detik wafatnya, mengatakan, “Ar-Rafiiqul a’la kumpulkanlah aku bersama sahabat terbaik yang berada di atas.” b. Roh para syuhada. Roh mereka berada di tembolok burung-burung hijau di surga. Burung ini memiliki sarang yang menggantung di bawah Arsy, sebagaimana disebutkan dalam hadis sahih riwayat muslim. c. Roh orang mukmin yang saleh. Roh mereka berada di tembolok burung bukan burung berwarna hijau yang bergelantungan di pohon-pohon surga, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad yang dinilai sahih oleh Al-Albani. d. Roh ahli maksiat orang yang gemar bermaksiat. Roh mereka berada di tempat mereka mendapat siksaan. - Roh pezina berada di suatu lubang seperti tanur; bagian atasnya sempit, dan bagian bawahnya longgar. Dari bawah tanur ini dinyalakan api, kemudian mereka berlomba-lomba berebut naik ke atas. - Roh orang yang makan hasil riba berada di sungai darah; dia berenang, berusaha menepi. Ketika hampir sampai ke tepi, dia dilempari batu, kemudian dia berbalik lagi ke tengah. - Roh tukang bohong akan digantung, kemudian mulutnya dirobek sampai ke tengkuk. Semua ini disebutkan dalam hadis sahih yang diriwayatkan Bukhari. e. Roh orang kafir. Roh mereka disiksa di alam kubur, dengan siksaan yang pedih. Dia dipukul dengan gadha oleh sosok makhluk yang buta lagi tuli. Andaikan gadha itu dipukulkan ke gunung, niscaya gunung tersebut akan menjadi tanah. Ini, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat An-Nasa’i. Allahu a’lam. {/slide} {slide=6. Mengubur Baju Agar Suami Betah di Rumahclosed} Karena cintanya, seorang istri hendak mengubur baju suaminya di rumahnya. Tapi tahukah anda, perbuatan semacam ini bisa jadi termasuk kesyirikan. Pertanyaan Saudara saya, seorang perempuan, telah menikah. Lalu, ada orang dari pihak suaminya yang menyuruh agar dia mengubur baju supaya suaminya betah di rumah. Pertanyaannya adalah 1. Apakah hukum dari mengubur baju itu? 2. Apakah itu hanya sebuah siasat pelet? Hidayat badaxxx Jawaban Bismillah. Bapak Hidayat yang kami hormati, semoga Allah membimbing kita ke jalan yang lurus. Selanjutnya, ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan terkait masalah semacam ini. Pertama Ada sebuah kaidah dalam ilmu akidah yang disebutkan oleh para ulama. Kaidah itu menyatakan, “Menjadikan sesuatu sebagai sebab, dan pada hakikatnya itu bukan sebab, adalah sebuah syirik kecil.” Kedua “Sebab” itu ada dua macam Sebab syar’i, yaitu ketetapan bahwa sesuatu merupakan sebab, berdasarkan dalil dari Alquran dan Sunah, baik terbukti secara penelitian ilmiah maupun tidak. Contoh Ruqyah pengobatan dengan membaca Alquran bisa digunakan untuk mengobati orang yang sakit atau kesurupan jin, sebagaimana disebutkan dalam beberapa dalil. Dengan demikian, meyakini ruqyah sebagai sebab agar seseorang mendapat kesembuhan adalah keyakinan yang diperbolehkan, meskipun hal tersebut belum terbukti secara ilmiah. Sebab kauni sunnatullah, adalah ketetapan bahwa sesuatu merupakan sebab, berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Misalnya Paracetamol menjadi sebab untuk menurunkan demam. Ketiga Bahwa semua sebab itu telah ditentukan oleh Allah, baik secara syar’i maupun kauni, dan tidak ada sebab lain, selain dua hal ini. Oleh karena itu, kita tidak boleh menganggap sesuatu sebagai sebab, padahal tidak ada dalilnya ATAU tidak terbukti secara penelitian ilmiah. Bahkan, ini termasuk syirik kecil. Keempat Terkait dengan kasus yang Bapak sampaikan. Mengubur baju diyakini sebagai sebab agar sang suami betah di rumah. Mari kita tinjau dengan dua premis di atas Apakah ada dalil bahwa “mengubur baju diyakini merupakan sebab betah di rumah?” Jawabannya Tidak ada dalilnya. Berarti, tindakan mengubur baju bukan sebab syar’i. Apakah ada penelitian ilmiah yang menjelaskn bahwa “mengubur baju merupakan sebab orangnya betah di rumah?” Saya yakin, tidak ada satupun penelitian yang menyatakan hal tersebut. Ini menunjukkan bahwa sikap itu bukan sebab kauni. Mengingat kasus ini tidak memenuhi dua kriteria di atas maka dapat dsimpulkan bahwa mengubur baju BUKANLAH SEBAB agar orang betah di rumah. Dengan demikian, meyakini bahwa “mengubur baju merupakan sebab orangnya betah di rumah” adalah keyakinan yang tidak benar, bahkan bisa termasuk syirik kecil. Allahu a’lam.{/slide} {slide=7. Hikmah Membunuh Cecakclosed} Diantara sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah membunuh cicak. Ada apa dengan cicak? Apa hikmah dibalik anjuran membunuh cicak? Pertanyaan Assalamu ’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz, Saya belum memahami hikmah perintah membunuh cicak jika membaca riwayat berikut Diriwayatkan dari Imam Ahmad, “Bahwasanya ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api maka mulailah semua hewan melata berusaha memadamkannya, kecuali cicak, karena sesungguhnya cicak itu mengembus-embus api yang membakar Ibrahim.” Imam Ahmad, 6217 Cicak yang mengembus agar api semakin membesar terjadi pada masa Nabi Ibrahim. Apakah cicak termasuk hewan terkutuk sehingga ia tetap harus dibunuh hingga akhir zaman? Bukankah cicak mengurangi populasi nyamuk? Jazakumullah khairan katsira semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan yang banyak. Jawaban Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Bismillah …. Pertama Terdapat banyak dalil yang memerintahkan kita untuk membunuh cicak, di antaranya Dari Ummu Syarik radhiallahu anha; Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau menyatakan, “Dahulu, cicak yang meniup dan memperbesar api yang membakar Ibrahim.” HR. Muttafaq alaih. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu; Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang membunuh cicak dengan sekali bantingan maka ia mendapat pahala sekian. Siapa saja yang membunuhnya dengan dua kali bantingan maka ia mendapat pahala sekian kurang dari yang pertama, ….” HR. Muslim. Dalam riwayat Muslim; dari Sa’ad, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak, dan beliau menyebut cicak sebagai hewan fasiq pengganggu. Semua riwayat di atas menunjukkan bahwa membunuh cicak hukumnya sunnah, tanpa pengecualian. Kedua Sikap yang tepat dalam memahami perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam adalah sikap “sami’na wa atha’na” tunduk dan patuh sepenuhnya dengan berusaha mengamalkan sebisanya. Demikianlah yang dicontohkan oleh para sahabat radhiallahu anhum, padahal mereka adalah manusia yang jauh lebih bertakwa dan lebih berkasih sayang terhadap binatang, daripada kita. Di antara bagian dari sikap tunduk dan patuh sepenuhnya adalah menerima setiap perintah tanpa menanyakan hikmahnya. Dalam riwayat-riwayat di atas, tidak kita jumpai pertanyaan sahabat tentang hikmah diperintahkannya membunuh cicak. Mereka juga tidak mempertanyakan status cicak zaman Ibrahim jika dibandingkan dengan cicak sekarang. Jika dibandingkan antara mereka dengan kita, siapakah yang lebih menyayangi binatang? Ketiga Penjelasan di atas tidaklah menunjukkan bahwa perintah membunuh cicak tersebut tidak ada hikmahnya. Semua perintah dan larangan Allah ada hikmahnya. Hanya saja, ada hikmah yang zahir, sehingga bisa diketahui banyak orang, dan ada hikmah yang tidak diketahui banyak orang. Adapun terkait hikmah membunuh cicak, disebutkan oleh beberapa ulama sebagai berikut Imam An-Nawawi menjelaskan, “Para ulama sepakat bahwa cicak termasuk hewan kecil yang mengganggu.” Syarh Shahih Muslim, 14236 Al-Munawi mengatakan, “Allah memerintahkan untuk membunuh cicak karena cicak memiliki sifat yang jelek, sementara dulu, dia meniup api Ibrahim sehingga api itu menjadi besar.” Faidhul Qadir, 6193 Keempat Hikmah yang disebutkan di atas, hanya sebatas untuk semakin memotivasi kita dalam beramal, bukan sebagai dasar beramal, karena dasar kita beramal adalah perintah yang ada pada dalil dan bukan hikmah perintah tersebut. Baik kita tahu hikmahnya maupun tidak. Kelima Segala sesuatu memiliki manfaat dan madarat. Kita–yang pandangannya terbatas– akan menganggap bahwa cicak memiliki beberapa manfaat yang lebih besar daripada madaratnya. Namun bagi Allah–Dzat yang pandangan-Nya sempurna–hal tersebut menjadi lain. Allah menganggap madarat cicak lebih besar dibandingkan manfaatnya. Karena itu, Allah memerintahkan untuk membunuhnya. Siapa yang bisa dijadikan acuan pandangan manusia yang serba kurang dan terbatas ataukah pandangan Allah yang sempurna? Keenam Manakah yang lebih penting, antara mengamalkan perintah syariat atau melestarikan hewan namun tidak sesuai dengan perintah syariat? Orang yang kenal agama akan mengatakan, “Mengamalkan perintah syariat itu lebih penting. Jangankan, hanya sebatas cicak, bila perlu, harta, tenaga, dan jiwa kita korbankan demi melaksanakan perintah jihad, meskipun itu adalah jihad yang sunnah.” Semoga perenungan ini bisa menjadi acuan bagi kita untuk tunduk dan patuh pada aturan syariat Allah. Allahu a’lam. {/slide} Kumupulan artikel dari
▪︎Aqidah, syariah, dan akhlak bagaikan suatu pohon, di mana aqidah merupakan akar, syariah merupakan batang dan akhlak adalah dedaunan. Syariah dan akhlak akan tumbang tanpa adanya aqidah yang mengakarinya. Aqidah mendasari syariah, dan syariah tanpa akhlak akan menjadi kezaliman. Bagaimana hubungan antara aqidah dengan ibadah dan akhlak seseorang? jika kita analogikan sebuah pohon, aqidah adalah akar, ibadah adalah batang, dan akhlak adalah buah atau bunganya. Andaikan kita ingin ibadah kita baik, maka milikilah aqidah yang kokoh dan jika kita ingin memiliki akhlak yang baik, kita harus melewati ibadah yang baik dan rutin. Apa yang dimaksud dengan aqidah dan syariah? Menurut Syaltut, syariah dan akidah merupakan satu sistim yang tidak dapat dipisahkan. Akidah merupakan dasar yang mendorong manusia untuk menjalankan syariah Tuhan, dan syariah adalah refleksi panggilan hati manusia yang berakidah. Apa perbedaan antara aqidah dan akhlak? Akidah Iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Akhlak Tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Apa fungsi aqidah dalam Islam? Aqidah Islam adalah landasan bagi seluruh ajaran Islam. 2. Aqidah Islam berfungsi untuk membentuk kesalehan seseorang di dunia, sebagai modal awal mencapai kebahagiaan di akhirat. 3. Aqidah Islam berfungsi menyelamatkan seseorang dari keyakinan-keyakinan yang menyimpang, seperti bid’ah, khurafat, dan lain sebagainya. Bagaimana hubungan antara ibadah dan akhlak? Jika ibadah adalah tujuan dari kehidupan kita, maka akhlak adalah pilar penopang tegaknya ibadah–ibadah kita,” ungkap Tgk Abd Razak yang juga kandidat doktor UIN Ar-Raniry ini. Berakhlak baik kepada sesama dilakukan dengan beberapa tingkatan. Apa hubungan aqidah dengan akhlak ibadah dan muamalah? Aqidah yang kuat akan mengantarkan ibadah yang benar, akhlaq yang terpuji dan muamalat yang membawa maslahat. Selain sebagai pondasi, hubungan antara aqidah dengan pokok-pokok ajaran Islam yang lain bisa juga bersifat resiprokal dan simbiosis. Apa yang dimaksud dengan syariah? Syariah komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan seorang muslim baik dalam bidang ibadah habluminAllah maupun dalam bidang muamalah hablumminannas yang merupakan aktualisasi dari akidah yang menjadi keyakinannya. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akidah? 2. Akidah bahasa Arab ةديقعلا, translit. al-aqīdah dalam istilah Islam yang berarti iman. Semua sistem kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah satu akidah. Fondasi akidah Islam didasarkan pada hadits Jibril, yang memuat definisi Islam, rukun Islam, rukun Iman, ihsan dan peristiwa hari akhir. Apa itu syariah dan akhlak? Syariah adalah hukum dan aturan yang mengatur segala aspek kehidupan baik itu untuk Muslim maupun non-muslim seluruh manusia. Akhlak adalah tingkah laku sesorang yang didorong berdasarkan kesadaran untuk melakukan suatu perbuatan. Apa arti dari akidah dan akhlak? A- Pengertian Akidah Akhlak Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan. Menurut istilah terminologi akidah ialah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber ajaran Islam yang wajib dipegang oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat. Apa perbedaan antara aqidah dan tauhid? Tepat, aqidah merupakan dasar atau landasan. Sedangkan tauhid merupakan wujud dari aqidah yakni dengan mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta’alla. Tauhid sendiri dibagi menjadi 3, yakni Uluhiyah, Asma wa Sifat, dan Rububiyah. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akhlak? Akhlak adalah tingkah laku yang dilakukan berulang kali. Akhlak dalam bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, perangai, atau tabiat. Secara terminologi, akhlak adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh sesuatu keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu perbuatan. Apa fungsi aqidah dan akhlak bagi kehidupan bermasyarakat? Aqidah dan Akhlak di islam itu sebagai eksistensi menusia sebagai mahkluk terhormat, sebagai mahkluk fitrahnya itu. Ajaran Aqidah dan Akhlak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ini adalah suatu bentuk kesempurnaan islam dengan titik pangkalnya pada tuhan dan akal manusia. Apa fungsi aqidah akhlak dalam kehidupan manusia? Aqidah akhlak mengajarkan manusia tidak hanya meyakini keimanan dalam diri namun juga membentuk perilaku yang diamalkan dalam kehidupan keseharian dengan berinteraksi sesama makhluk serta interaksi kepada Allah SWT. Apa fungsi dan pengaruh aqidah dalam kehidupan manusia? Aqidah memberikan pengetahuan darimana manusia datang, untuk apa hidup dan ke mana manusia akan pergi, sehingga kehidupan manusia akan lebih jelas dan lebih bermakna. Aqidah islam sebagai keyakinan akan membentuk perilaku bahkan mempengaruhi kehidupan seorang muslim. Menurut Anda manakah yang lebih penting antara ibadah dan akhlak? Allah SWT juga menganggap bahwa ibadah–ibadah ritual hakikatnya untuk diri sendiri, namun ibadah sosial seperti sedekah lebih disukai oleh Allah SWT. Jadi dalam konteks ini, akhlak lebih penting daripada ibadah. Jangan sampai banyak ibadah namun gak ada akhlak. Syukur-syukur rajin ibadah dan akhlaknya juga baik. Apa hubungan antara ibadah dan muamalah? Hubungan ibadah dan muamalah sudah bisa ditebak dalam kehidupan sehari-hari. Karna ibadah adalah Cara melaksanakan perintah Allah SWT sedangkan Muamalah adalah Ketetapan/ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Apa tujuan mempelajari ibadah akhlak? Tujuan mempelajari akhlak diantaranya adalah menghindari pemisahan antara akhlak dan ibadah atau bila kita memakai istilah menghindari pemisahan agama dengan dunia sekulerisme. Adakah hubungan antara ibadah akhlak dan muamalah? Dengan akhlak yang baik seseorang akan bisa memperkuat aqidah dan bisa menjalankan ibadah dengan baik dan benar. Ibadah yang dijalankan dinilai baik apabila telah sesuai dengan muamalah. Muamalah bisa dijalankan dengan baik apabila seseorang telah memiliki akhlak yang baik. References Pertanyaan Lainnya1Apa saja yang termasuk kedalam hak asasi manusia?2Langkah langkah membuat background pada slide?3Hutan bentuk kerusakannya apa saja?4Apa yang dimaksud dengan satwa harapan Tuliskan 4 jenis satwa harapan?5Apa saja bentuk struktur sosial?6Apa yang dimaksud dengan shalat tahiyatul masjid?7Profesi apa saja yang berada di industri jasa keuangan?8Jelaskan perilaku apa saja yang mencerminkan seseorang yang beriman?9Apa saja unsur unsur sistem politik itu?10Apa yang dimaksud dengan manajemen dan mengapa manajemen diperlukan?
MAKALAH AGAMATENTANGAqidah, Syariah dan Akhlak Oleh Kelompok IV Rido Adrian Sap!raRa!na "eiSpri $an!o "oen %em&im&in' Vir'o Vinori, MA'%ROGRAM ST*"I "III KE+I"ANANSTIKES %IALA SAKTI %ARIAMAN -./ +A+ I%EN"AH*L*AN ..La!ar +elakan' Ajaran Islam merupakan ajaran yang sempurna, lengkap dan universalyang terangkum dalam 3 hal pokok; Aqidah, Syariah dan Akhlak. Artinyaseluruh ajaran Islam bermuara pada tiga hal ini. Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam ajaran islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan, karena ketiga unsur tersebut merupakan pondasi atau kerangka dasar dari Agama Agama Islam yang seharusnya bersumber pada Al-ur!an danas Sunnah telah banyak yang melen"eng. al itu dapat dilihat dengan banyaknya bermun"ulan aliran-aliran sesat atau yang si$atnya bid!ah. Selainitu, kasus-kasus kriminalitas yang semakin merajalela pada saat sekarang inimerupakan suatu "erminan keruntuhan akhlak pada umat Islam saat ini.%ntuk itulah, kita selaku umat &asulullah SA' perlu mengetahui sertamempelajari tentang Ilmu yang membahas ketiga unsur yang menjadikerangka dasar ajaran agama Islam tersebut agar kita tidak tersesat dan tetap berada di jalan yang benar.leh sebab itu, dalam makalah kali ini kami membahas tentang ketigaunsur tersebut yaitu Aqidah, Syari!ah, dan Akhlaq. engan mempelajari danmengambil esensi dari ketiga unsur ini, semoga Allah memberikan kita petunjuk agar selamat di dunia dan di akhirat. .Rman Maalah *.Apa yang dimaksud dengan aqidah +.agaimana kedudukan aqidah dalam Islam + yang dimaksud dengan Syariah +.agaimana ubungan akidah dengan syariah + .0T1an *.%ntuk mengetahui apa itu aqidah..%ntuk mengetahui kedudukan aqidah dalam mengetahui apa yang dimaksud dengan syariah..%ntuk mengetahui bagaimana hubungan aqidah dengan syariah sertadiharapkan dapat berman$aat bagi kita semua. 1
pertanyaan tentang aqidah syariah dan akhlak